Tuesday, January 25, 2011

Mendoza, Kota Matahari dan Anggur

Mendoza, kota kecil di kaki Pegunungan Andes, Argentina, ini berjuluk The Land of Sun and Wine. Tetapi, pesona Mendoza bukan hanya kebun anggur, kota ini memiliki desain tata kota yang rasanya patut dicontoh.

Sejarah kota Mendoza tercatat dimulai pada 2 Maret 1561, saat Pedro del Castillo menetapkan nama resmi kota itu Ciudad de Mendoza del Nueuuo Valle de La Rioja. Sebelum tahun 1860, wilayah itu dihuni tiga suku Indian, yaitu Huarpes, Puelches, dan Inca. Sisa-sisa peninggalan Inca yang terkenal dapat disaksikan di Puente del Inca, sekitar 170 kilometer sebelah barat Mendoza, sekaligus pintu gerbang pendakian Gunung Aconcagua dari arah barat.

Tahun 1861 Mendoza diguncang gempa bumi besar yang meluluhlantakkan kota dan membunuh 5.000 penduduk. Setelah peristiwa itu, kota lalu dibangun kembali dengan desain yang baru. Kota didesain sistem rigid block dengan jalan dan trotoar lebar serta lahan terbuka yang luas untuk mengantisipasi pergerakan seismik yang kerap menimbulkan gempa di permukaan tanah. Lahan terbuka tersebut kini banyak dijadikan taman yang indah dan memuat kota itu tambah nyaman bagi penduduknya.

Sungguh, berjalan kaki keliling kota Mendoza terasa sangat nyaman. Trotoarnya sangat lebar, di beberapa jalan utama, trotoar tersebut bahkan bisa memuat tiga mobil berjejer.

Garis sepadan bangunan sangat apik terjaga sehingga satu blok bangunan itu benar-benar menghadirkan dimensi persegi yang ketat. Kesan dingin terobati dengan aneka bentuk, desain, dan model bangunan yang apik, gabungan berbagai gaya arsitektur Eropa, Amerika, bahkan Timur Tengah. Pohon-pohon besar, seperti maple, oak, dan tamarine, meneduhi para pejalan kaki dan memberi nuansa yang benar-benar ramah.

Trotoar yang luas itu juga tidak membosankan karena tapaknya ditutup aneka macam tegel dan keramik sesuai desain tiap rumah sehingga kaya variasi. Taman-taman besar yang tersebar di berbagai sudut kota, sangat terawat, dan dilengkapi sarana bermain anak-anak.

Berjalan-jalan di kota ini di tengah musim panas, sehingga terang berlangsung hingga pukul 21.00, terasa menyenangkan. Lalu lalang gadis cantik berwajah khas Amerika Latin, ber-tanktop dan rok supermini serasa menambah hangat suasana.

Kota turis itu akan makin asik untuk dijelajahi dengan adanya Metrotranvia, jalur trem mengelilingi kota sepanjang 12,5 km yang tengah dibangun dan rencananya mulai beroperasi akhir tahun 2011. Fasilltas itu melengkapi sarana transportasi umum seperti bus dan taksi yang ada saat ini.

Taman kota

Sebenarnya pusat kota asli Mendoza adalah Plaza del Castilo yang terletak beberapa blok di sebelah timur laut Plaza Independencia. Di situlah cikal bakal kota Mendoza, yang artinya 'gunung dingin', berawal pada tahun 1561. Dari titik ini Jose de San Martin mempersiapkan pasukannya untuk memulai epik perjuangannya melintas Pegunungan Andes untuk menumpas Spanyol dan membebaskan Cile serta Argentina dari penjajahan pada tahun 1817.

Untuk menghormati Jenderal San Martin dan pasukannya, pada 1914 pemerintah membangun monumen di puncak Cerro de la Gloria yang ada di lingkungan taman. Sementara barang-barang bersejarah peninggalan pasukan dapat dilihat di Museo del Pasado Cuyano di Avenida Montevideo.

Pada musim panas ini sungguh Mendoza bukan hanya anggur dan sinar matahari. Warga kota berpenduduk 800.000 jiwa tersebut juga dimanjakan oleh keberadaan taman yang asri dan tertata apik di segenap penjuru kota.

Di empat penjuru Plaza Independencia, terpaut jarak masing-masing dua blok, terdapat taman yang berukuran lebih kecil tetapi tertata sangat cantik sesuai tema masing-masing. Keempatnya adalah Plaza Chile, Plaza Italia, Plaza San Martin, dan Plaza Espana.

Desain taman itu disesuaikan dengan nama masing-masing. Di Plaza Chile misalnya, terdapat patung O'Higgins dan Jose San Martin yang menggambarkan eratnya hubungan sejarah antara Argentina dan Cile. Di Plaza San Martin, tentu saja patung sang jenderal pembebas tampil dengan gagahnya saat ia mengangkat tangan kanan sebagai tanda bagi pasukannya untuk memulai perjalanan melintasi Pegunungan Andes.

Tak cukup sampai di situ, Pemerintah Argentina juga membangun taman besar lainnya yang diberi nama Parque General San Martin. Taman yang terletak di sebelah barat kota itu dilengkapi berbagai sarana olahraga seperti stadion sepak bola, velodrome, danau, hutan kota, dan kebun binatang.

Taman ini dibangun tahun 1897 oleh arsitek Perancis, Carlos Thays, dan disebut-sebut sebagai taman terindah di Argentina. Di dalam lingkungan taman besar itu terdapat 50.000 pohon dari 750 varietas, termasuk Taman Mawar yang mengoleksi 500 jenis bunga mawar.

Pohon-pohon besar berusia ratusan tahun, seperti maple, oak, tamarine, dan mahogani, berdiri rapi secara berkelompok, mengesankan taman ini memang sudah ditata perancangnya sejak ratusan tahun lalu.

Berjalan kaki dan bersepeda di dalam taman itu, saya merasakan betapa nyamannya penduduk kota int mendapatkan fasilitas untuk berekreasi dari pemerintah. Semuanya gratis dan tidak ada preman atau tukang parkir yang lebih mirip tukang palak seperti di Gelora Bung Karno Jakarta.

Pada malam yang cerah musim panas ini banyak rombongan keluarga piknik menggelar tikar sambil menikmati makan malam. Matahari yang bersinar terang hingga pukul 21.00 menghadirkan kehangatan di tengah angin malam yang sejuk.

Drainase unik

Tata kota Mendoza merupakan perpaduan teknologi kuno dan modern. Salah satu kebanggaan kota ini adalah sistem irigasinya yang merupakan warisan suku Huarpes. Sistem irigasi ini kemudian oleh bangsa Spanyol dan hingga kini menjadi cikal bakal sistem drainase kota yang berfungsi sangat baik dan unik. Saat berjalan jalan di kota ini saya melihat semua saluran pembuangan, got, ataupun kanal pembuangan airnya mengalir lancar, bening, dan tidak berbau. Hampir tidak ada air yang menggenang dan alirannya juga tergolong deras.

Rodrigo Bristol, seorang pemilik penginapan di Avenida Villanueva, mengatakan, setiap rumah di kota ini memiliki dua sistem pengolahan limbah. Pertama, air bersih hasil penggunaan sehari-hari seperti untuk menyiram tanaman bisa langsung dibuang melalui saluran domestik yang terhubung ke selokan. Sementara limbah rumah tangga seperti dari dapur dan pencucian yang menggunakan detergen disalurkan melalui saluran bawah tanah ke pusat pengolahan limbah.

"Semua dikelola oleh pemerintah dan diperiksa setiap enam bulan sekali. Makanya jangan heran kalau air di selokan-selokan itu bersih karena memang yang dibuang di saluran permukaan itu hanya air yang bersih, bukan limbah," ujar Rodrigo. (Max Agung Pribadi, dari Mendoza, Argentina)

sumber: kompas

PSP Baru Terkoneksi Jaringan 3G?

Handheld game baru ini akan memiliki layar yang lebih besar dan kemampuan visual HD

Tak lama lagi para pengguna PlayStation Portable (PSP) bisa terkoneksi dengan internet melalui jaringan yang lebih luas daripada sekadar jaringan WiFi.
Media lokal Jepang Nikkei melaporkan bahwa Sony akan segera membuat konsol handheld PSP anyar bertitel PSP2 yang bisa beroperasi di jaringan 3G.
Melalui jaringan 3G yang bekerja sama dengan operator NTT Docomo, pengguna bisa mengunduh software game-game terbaru atau bermain bersama dengan pemain PSP dari berbagai negara lainnya.
Tak hanya itu, PSP ini juga akan membesut layar Organic Electroluminescent Display (OELD) yang lebih besar dari layar saat ini yang hanya 4,3 inci, dan menyediakan fungsi panel sentuh.
Bahkan, seperti dikutip dari situs Gamespot, Sony kabarnya juga mengembangkan sebuah chip yang mampu menampilkan gambar beresolusi tinggi untuk PSP2.
Sayang, PSP2 nantinya tak akan mendukung kemampuan komunikasi suara seperti layaknya sebuah ponsel. Untuk urusan ini, Sony kabarnya memang punya gadget lain yang bernama PlayStation Phone, yang saat ini juga masih dalam taraf pengembangan.

Ponsel PSP yang merupakan hasil kerjasama antara Sony dengan Sony Ericsson itu, videonya sempat bocor dan beredar luas. Ponsel ini akan menggadang sistem operasi Android, dengan faktor bentuk ponsel geser seperti PSP Go, menyediakan tombol D-Pad touch pad, namun juga mendukung navigasi sentuh di layarnya.
Tak jelas kapan ponsel PSP akan diluncurkan, namun, menurut Nikkei, PSP2 akan meluncur di akhir tahun ini khusus di Jepang, dengan banderol harga yang lebih tinggi dari US$ 200 (sekitar Rp 1,8 juta).


sumber: VIVAnews

Cara Pembuatan Circle Crop (Jejak UFO)

Bukan JEJAK UFO ATAU SUTET , tapi Ulah Manusia (Klarifikasi UFO Jogja)

Fenomena kemunculan UFO yang meninggalkan jejak di daerah persawahan Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, kini mulai terjawab sudah. Berbagai macam spekulasi muncul, mulai dari kalangan awam hingga bidang ahlinya seperti LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ). Tetapi sebagai masyarakat ilmiah utamanya akademisi tentu berargumen ketika dasar dan bukti konkret benar-benar ada. Dari beberapa komentar dari artikel saya sebelumnya UFO ke Jogja, Ngapain? ada beberapa komentar yang menyinggung tentang SUTET, pada awalnya tidak mengerti, hingga akhirnya memina bantuan wikipedia. Selain itu juga media online juga sudah tersiar kabar bahwa ada beberapa spekulasi yang muncul beberapa diantaranya SUTET.

Ada SUTET di atas Lambang UFO

SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media pendistribusian listrik oleh PLN berupa kabel dengan tegangan listriknya dinaikkan hingga mencapai 500kV yang ditunjukkan untuk menyalurkan listrik dari pusat pembangkit listrik menuju pusat-pusat beban yang jaraknya sangat jauh. SUTET sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu SUTET pipa bawah tanah atau bawah air, dan SUTET kontsruksi udara. Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan menggunakan kedua jenis SUTET ini, SUTET bawah air digunakaan untuk mendistribusikan listrik antar satu pulau dengan pulau lain, sedangkan SUTET kontruksi udara digunakan untuk mendistribusikan listrik di darat.

Karena SUTET merupakan kawat yang berarus maka tentu saja SUTET menghasilkan medan listrik dan medan magnet dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Berikut adalah dampak-dampak yang ditimbulkan oleh medan listrik pada SUTET yang dapat dirasakan secara kasat mata (scribd.com):

* Menimbulkan suara/bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan penghantar (konduktor) yang kadang disertai cahaya keunguan,

* Bulu/rambut berdiri pada bagian badan yang terpajan akibat gaya tarik medan listrik yang kecil,

* Lampu neon dan tes-pen dapat menyala tetapi redup, akibat mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tes-pen terionisasi,

* Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik (seperti atap seng, pagar besi, kawat jemuran dan badan mobil).

Berdasarkan ulasan di atas maka, dapat dikatakan bahwa tidak ada korelasi yang menghubungkan antara SUTET dan Jejak UFO itu. Thomas Djamaluddin sebagai salah satu Profesor Riset Astronomi LAPAN menegaskan bahwa tidak ada mekanisme eletromagnetik membentuk pola seperti itu. Terlebih lagi padi tidak berpenguruh pada gaya eletromagnetik.

Saya pribadi menduga bahwa suara besar yang dikabarkan menyerupai suara helokopter itulah yang menimbulkan spekulasi seroang warga. Ia mengatakan bahwa SUTET lah yang menyebabkan fenomena tersebut. Jadi ketimbang bergulat dengan SUTET mari kita abaikan dulu teori ini.

Crop Cyrcle adalah Karya Manusia

Sains adalah sebuah pengetahuan universal, ilmu pengetahuan tidaklah sama dengan pengetahuan dongeng. Kadang, fakta lebih menyakitkan daripada doktrin ataupun mitos. Berikut ini selian juga fakta tapi sekaligus meruntuhkan teori SUTET tadi. Crop Cyrcle di Jogja yang pada akhirnya menimbulkan banyak spekulasi di media utamanya di masyarakat sebenarnya adalah sebuah fenomena biasa. Sudah banyak terjadi di belahan dunia. Bahkan menjadi objek wisata tersendiri. Untuk itu mari kita klarifikasi seksama agar yang ilmiah dan alami dapat disatukan.

Crop Circle merupakan fenomena alam penuh misteri yang sekarang paling sering di jumpai. Fenomena alam ini pertama kali ditemukan di Inggris pada tahun 1647. Crop circle adalah suatu bentuk lingkaran besar dan luas dan aneka bentuk lain seperti geometri, bahkan ada juga yang yang biasa ditemui membentuk citra mahkluk hidup seperti kalajengking,kelabang dan lainnya. Seperti halnya yang terjadi di Jogja, Crop Crcle membentuk sebuah pola unik dan syarat dengan pembacaaan simbol. Di berbagai negara seperti Inggris, Amerika dan Australia yang banyak memiliki lahan pertanian Gandum lebih mudah untuk menemukan fenomena ini.

Banyak yang mengkaitkan crop circle ini dengan kegiatan spiritual karena rangkaian bentuk geometri yang terbentuk di ladang pertanian itu (gambar-gambar itu terbentuk dengan tanaman yang rebah / roboh). Menurut informasi yang ada, kemunculan fenomena crop circle ini sering disertai juga dengan pemunculan ufo yang berbentuk bola cahaya. Sebuah video yang berhasil merekam proses terjadinya sebuah crop circle (di oliver’s castle tahun 1996, lihat foto atas) menunjukkan bahwa sebuah crop circle terbentuk dalam waktu hanya sekitar 20 detik saja. Padahal besarnya mencapai puluhan meter. Fenomena ini bahkan diperkirakan telah muncul sejak ratusan tahun lalu. Sebuah ukiran pahatan kayu dari abad 17 yang dinamakan “Mowing Devil” menunjukkan ada makhluk yang dipercaya adalah setan, membuat kerusakan berupa lingkaran di ladang pertanian.(sumber)

Avebury Trusloe, nr Beckhampton, Wiltshire. Reported 30th June 2006 spekulasi-spekulasi dan asumsi orang tentang crop circle Lingkaran aneh nan misterius di ladang gandum adalah fokus yang selalu menarik perhatian dan penelitian dari kalangan ilmuwan, dan hingga kini belum ada kesimpulan atas sebab terjadinya fenomena tersebut.(Sumber)

Sebenernya sulit untuk percaya kalo ini perbuatan manusia. Cukup banyak yang beranggapan, bahwa apa yang disebut lingkaran ladang gandum itu tidak lebih dari perbuatan iseng seseorang. Menurut ilmuwan Anderro dari Inggris yang telah menyelidiki sekaligus meneliti fenomena tersebut selama 17 tahun lamanya, bahwa ada sekitar 80% lingkaran ladang gandum itu merupakan buatan manusia. Seorang warga Inggris pernah menuturkan kepada media massa, bahwa dia dan beberapa temannya adalah pembuat lingkaran ladang gandum di London, Inggris. Sebelumnya mereka telah mempersiapkan gambar desain, ketika gandum di ladang hampir matang, dengan sebuah paku panjang dipantakkan di ladang gandum, dan paku itu dijadikan sebagai pusatnya, selanjutnya, melingkari permukaan tanah dengan tali, lalu muncullah sebuah lingkaran ladang gandum.

Masalahnya, apakah mungkin seseorang dapat membuat lingkaran berdiameter 70 meter tersebut dalam satu malam tanpa alat bantu yang memadai? lalu tujuan membuatnya untuk apa?


http://metro.kompasiana.com/2011/01/...asi-ufo-jogja/

Sumber